Instagram -->

Sabtu, 21 Mei 2011

Semangat Juang

Bacaan: II Korintus 4:1-15

Kami habis akal, namun tidak putus asa...- II Korintus 4:8


Ada kesan mendalam tentang apa yang terjadi pada pesta Olimpiade 1976 di Montreal. Tim senam pria dari Jepang harus berjuang untuk mendapatkan medali di hari terakhir. Salah seorang dari pesenam itu mengalami patah kaki dalam salah satu penampilannya dan rasanya tak mungkin melanjutkan pertandingannya lagi. Namun yang luar biasa adalah pesenam yang kakinya patah itu tetap berjuang dan memaksakan dirinya untuk menyelesaikan pertandingannya sampai tuntas. Meski kakinya patah, pesenam ini tetap naik ke cincin-cincin dan menyuguhkan penampilan yang luar biasa. Titik klimaksnya adalah ketika ia terlihat memendam rasa sakit yang amat sangat ketika harus salto setinggi 3 meter dan meluncur ke bawah dengan kaki patah untuk menyelesaikan penampilannya.

Semangat juang yang perlu kita tiru! Perlu dicatat saja bahwa tidak akan pernah ada kesuksesan tanpa sebuah perjuangan. Mengapa kita tak juga meraih kesuksesan? Jawabannya bukan terletak pada kurangnya keahlian. Sebenarnya kita cukup pintar, cukup hebat, cukup berbakat dan memiliki potensi yang luar biasa. Hanya sayang, kita tidak cukup memiliki semangat juang. Otak kita hebat, tapi mental kita payah. Penampilan kita besar, tapi nyali kita kecil. Kalau tak punya jiwa besar dan semangat juang yang tinggi, tak perlu heran kalau kita gampang putus asa ketika mengalami masalah dan kesulitan di dalam hidup. Satu kali gagal cukup membuat kita keok. Satu kerugian kecil cukup membuat kita mundur.

Jika hari ini Anda terpuruk dalam kegagalan dan keputusasaan, saya menantang Anda untuk bangkit dan berjuang kembali. Jangan menyerah ketika jalan kita

buntu. Jika kita cukup memiliki semangat maka kita akan melanjutkan untuk menyusuri labirin demi labirin dan segera menemukan pintu yang terbuka. Satu-satunya alasan mengapa kita menjadi orang Kristen yang memiliki hati besar dan semangat juang tinggi adalah karena ada Yesus di dalam hati kita. Jika kita
selalu menyerah, bukankah itu sama saja Yesus yang ada di dalam kita seakan terlihat begitu rapuh?
Seorang juara bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan, mereka tidak pernah menyerah kalah.